Kamis, 29 Juli 2010

Pengalaman Awal Bisnis

      Tanggal 20 juli merupakan langkah awal bagi saya pribadi untuk memulai bisnis secara online. Bisnis online memang menggiurkan, bagaimana tidak bahwa faktanya konsumen online di indonesia sedang tumbuh cepat, banyaknya situs jual beli online yang terpercaya membuktikan hal tersebut. Sebenernya awalnya adalah iseng-iseng menjual handphone replika milik bapak saya. Hari itu saya menggunakan fasilitas forum jual beli secara online dengan mempromosikan barang dagangan saya berupa 2 buah handphone replika seharga Rp. 900.000,-. Luar biasa! baru satu hari promosi sudah banyak orang yang tertarik membeli barang dagangan saya walaupun dengan penawaran dibawah harga yang saya tawarkan. Mayoritas penawaran diharga 450 rb - 500 rb, dengan harga tersebut saya belum berani untuk deal karena masih mengharapkan harga lain yakni sekitar 800 rb. 

      Alhamdulillah akhirnya ada yg menawar sekitar 650 rb untuk 1 buah handphone N920 dan akhirnya transaksi jual beli pun terjalin sampai pada akhirnya terjadi proses ijab dan kabul. Sebenernya sebelum saya deal dengan yang ini saya sudah deal dengan pembeli pertamax handphone nokia N97 mini dan barang telah terkirim intinya lancar lah transaksi pertama. Nah kenapa saya mau berbagi tentang transaksi yang kedua ini karena ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Transaksi untuk barang yang kedua sudah terjalin dan pembeli telah mengirimkan sejumlah uang yang telah disepakati ke rekening saya pada hari senin tanggal 26 Juli 2010 dan saya sendiri langsung merespon transaksi tersebut dengan pengiriman barang melalui salah satu jasa pengiriman barang di dekat tempat tinggal saya. Tanggal 28 juli saya mengecek kepada pembeli saya namun menurut beliau barang tersebut belum datang dan menurutnya pula ada proses cancel barang. Melihat ada kemungkinan masalah saya pun langsung bergegas ke jasa pengiriman didekat tempat tinggal saya. Info yang saya dapat adalah barang tersebut masih tertahan dan karyawan jasa pengiriman ini bakal mengecek langsung ke tempat pengiriman hari ini juga dan informasi mengenai kejelasan barang saya bakal diberi tahu keesokan harinya. Mulai dari situ sebenernya sudah muncul perasaan was-was tapi saya mencoba menenangkan diri saya maupun sang pembeli saya. (NB : saya memberikan garansi 3x 24 jam dan cashback 100%)
      Keesokan harinya ketika saya datang untuk mendapatkan informasinya terjawablah sudah rasa was-was saya yakni barang N920 replika tersebut hilang. Respon pertama jelas kecewa berat dan respon kedua adalah ketidaknyaman gw dengan sang pembeli yang udah nunggu selama 4 hari. Bentuk tanggung jawab dari pihak jasa pengiriman adalah penggantian barang tapi tidak 100% ( di luar prosedur karena saya memang tidak menggunakan polis asuransi saat pengiriman ) . Dengan berat hati saya menerima sejumlah uang pengganti tersebut dan mengembalikan uang pembeli 100%. Secara material jelas saya rugi namun yang paling berat adalah kekecawaan pembeli saya mendapatkan kabar bahwa barang yang diinginkan hilang. Kepercayaan sedikit tercoreng dengan kejadian tersebut walaupun kesalahan bukan pada diri pribadi tetap saja hubungan pembeli dan penjual menjadi sedikit kurang nyaman bahkan pembeli sempat bilang menjadi trauma belanja online. 

Berdasarkan pengalaman tersebut saya mempelajari bahwa :
1. Bisnis online memang menggiurkan namun berbanding lurus dengan resiko yang akan terjadi. Kejujuran merupakan hal yang terpenting namun pengetahuan tentang sistem penjualan online juga sangat diperlukan. Penjualan barang elektronik baik baru maupun bekas harus disertai dengan faktur yang jelas agar saat melakukan pengiriman kita bisa menggunakan jasa asuransi ( 0.2 % dari harga yg tertera di faktur ). Asuransi merupakan hal yang paling penting karena mengantisipasi kejadian seperti barang hilang atau rusak dengan penggantian yang wajar.

2. Bisnis merupakan hal yang luar biasa disamping harus kreatif juga harus tahan mental dalam menghadapi masalah-masalah yang kadang tidak disangka. Untuk itulah diperlukan mentalitas yang kuat dan pantang menyerah. Komunikasi yang intensif dengan konsumen serta kejujuran terhadap fakta yang ada mengenai barang yang kita jual dan hal-hal yang terjadi sangatlah penting, apapun reaksi dari konsumen sudah sepantasnya kita sebagai penjual melakukan hal tersebut. 

3. Rezeki memang diatur jelas oleh TUHAN, Saya bisa saja mengambil sikap dengan emosi berlebihan terhadap pihak jasa pengiriman karena kekecewaan tersebut namun nurani dan akal saya mencegah, buat apa menghabiskan energi dengan hal-hal tidak berguna? ikhlas merupakan hal yang luar biasa. Tentu hanya TUHAN yang tau kadar ikhlas kita namun dengan menyirami hati dengan ikhlas hasilnya luar biasa menenangkan ketimbang dengan emosi yang meluap-luap.

4. Prasangka negatif luar biasa menghantui pikiran namun dengan tidak peduli dengan pikiran negatif tersebut kita dapat berpikirn jernih setidaknya muncul suatu pengalaman dalam berbisnis terlebih online.





Minggu, 27 Juni 2010

Tanggung Jawab Seorang Laki-Laki

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: Ayah , mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.

Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu berguman : " Aku tidak mengerti."

Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah Ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"

Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban Sang Bunda.

Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "

"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "

"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "

"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "

"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat."

Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya. " AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."

Air Mata Rasulullah

Tiba-tiba dari luar pas pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?” “Tak tahulah ayahku, baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bagian demi bagian wajah anaknya itu hendak dikenang. “Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah. “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
“Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” Tanya Jibril lagi. “Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: “Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.”
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. “Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. “Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.”Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku – peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.” Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii?” – “Umatku, umatku, umatku”
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintainya seperti ia mencintai kita? Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi sungguh begitu cintanya Rasulullah kepada kita.
Gak Perlu gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangi mu di dunia tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu di akhirat.

8 Kebohongan IBU

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bahagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———-KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia dapat memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan suduku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DUA
Sekarang aku sudah masuk Sekolah Menengah, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak mancis untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kepentingan hidup. Di kala musim sejuk tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak mancis. Aku berkata : “Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, aku tidak penat” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi loceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus!” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE EMPAT
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai keperluan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang pakcik yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE LIMA
Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pencen. Tetapi ibu tidak mahu, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya ada duit” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE ENAM
Setelah lulus dari ijazah, aku pun melanjutkan pelajaran untuk buat master dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universiti ternama di Amerika berkat sebuah biasiswa di sebuah syarikat swasta. Akhirnya aku pun bekerja di syarikat itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mahu menyusahkan anaknya, ia berkata kepadaku : “Aku tak biasa tinggal negara orang” ———-KEBOHONGA N IBU YANG KE TUJUH
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanser usus, harus dirawat di hospital, aku yang berada jauh di seberang samudera atlantik terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perit, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : “Terima kasih ibu..!” Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktiviti kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan pasangan kita. Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita, risau apakah dia sudah makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita? Risau apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau apakah orangtua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi… Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.

Ali dan Fathimah, Cinta Sejati Karena Allah SWT

Oleh : Ust Salim A Fillah

kalau cinta berawal dan berakhir karena Allah,
maka cinta yang lain hanya upaya menunjukkan cinta padaNya,
pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki:
selamanya memberi yang bisa kita berikan,
selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai.
-M. Anis Matta-

Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya. Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya!

Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali. Mengagumkan!

‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.

”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali.

Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakr. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakr lebih utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara ’Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya..

Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda’wah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakr; ’Utsman, ’Abdurrahman ibn ’Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash, Mush’ab.. Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ’Ali. Lihatlah berapa banyak budak muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ’Abdullah ibn Mas’ud.. Dan siapa budak yang dibebaskan ’Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakr sang saudagar, insyaallah lebih bisa membahagiakan Fathimah. ’Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin.

”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali.

”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.”

Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.
Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu. Lamaran Abu Bakr ditolak. Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri.

Ah, ujian itu rupanya belum berakhir. Setelah Abu Bakr mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut. ’Umar ibn Al Khaththab. Ya, Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah.

’Umar memang masuk Islam belakangan, sekitar 3 tahun setelah ’Ali dan Abu Bakr. Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya? Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman? Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ’Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin? Dan lebih dari itu, ’Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata, ”Aku datang bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan ’Umar..” Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah.

Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ’Umar melakukannya. ’Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam. Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam. Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir. Menanti dan bersembunyi. ’Umar telah berangkat sebelumnya. Ia thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah. ”Wahai Quraisy”, katanya. ”Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah. Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!”

’Umar adalah lelaki pemberani. ’Ali, sekali lagi sadar. Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah. Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak. ’Umar jauh lebih layak. Dan ’Ali ridha. Mencintai tak berarti harus memiliki. Mencintai berarti pengorbanan untuk kebahagiaan orang yang kita cintai. Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan. Itulah keberanian. Atau mempersilakan. Yang ini pengorbanan.

Maka ’Ali bingung ketika kabar itu meruyak. Lamaran ’Umar juga ditolak. Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi? Yang seperti ’Utsman sang miliarder kah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah? Yang seperti Abul ’Ash ibn Rabi’ kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti Rasulillah? Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri. Di antara Muhajirin hanya ’Abdurrahman ibn ’Auf yang setara dengan mereka. Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka? Sa’d ibn Mu’adz kah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu? Atau Sa’d ibn ’Ubadah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?

”Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan.

”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi..”

”Aku?”, tanyanya tak yakin.

”Ya. Engkau wahai saudaraku!”

”Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?”

”Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”

’Ali pun menghadap Sang Nabi. Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya keinginannya untuk menikahi Fathimah.

Ya, menikahi.

Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya. Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap? Itu memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap? Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang.

”Engkau pemuda sejati wahai ’Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan.

Pemuda yang siap bertanggungjawab atas rasa cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan-pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya. Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!” Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi. Dan ia pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab. Mungkin tidak sekarang. Tapi ia siap ditolak. Itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab. Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan. Ah, itu menyakitkan.

”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?”

”Entahlah..”

”Apa maksudmu?”

”Menurut kalian apakah ’Ahlan wa Sahlan’ berarti sebuah jawaban!”

”Dasar tolol! Tolol!”, kata mereka,

”Eh, maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya!”

Dan ’Ali pun menikahi Fathimah. Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya. Itu hutang. Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah. Dengan keberanian untuk menikah. Sekarang. Bukan janji-janji dan nanti-nanti. ’Ali adalah gentleman sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel, “Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!”

Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggungjawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ’Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan.

Yang pertama adalah pengorbanan.

Yang kedua adalah keberanian.

Dan bagi pencinta sejati, selalu ada yang manis dalam mencecap keduanya.

Di jalan cinta para pejuang, kita belajar untuk bertanggungjawab atas setiap perasaan kita..

Kamis, 24 Juni 2010

Anda Berpikir Islam Tidak Menghargai Wanita?

Masih Banyak kawan2ku sesama muslim atau kawan2ku yang non muslim karena keterbatasan informasi dan komunikasi salah menafsirkan perlakuan Islam terhadap Wanita karena faktor2 berikut :

  • Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
  • Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
  • Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
  • Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
  • Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
  • Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
  • Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
  • Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.
 1. Jilbab
    Islam tuh menganggap kalo para aganwati tuh terlalu berharga buat dipelototin para lelaki hidung belang. ini yang sering ga disadarin aganwati. kalo agan punya perhiasan berharga, yang bener diapain tuh? dibiarkan keteteran di perempatan jalan, ato disimpen di brankas tertutup?Banyak juga yang bilang buat apa jilbaban kalo hatinye masih busuk, mending ga jilbaban tapi hatinye baik. yang bener yang mana nih gan? emang bener lah gaan hati yang baik tuh lebih penting. tapi lebih baik juga kalo dua-duanya, luarnya tutupan, hatinye juga baek! ibarat belanja buah tuh, agan2 pasti seneng yang segelan rapet biar ga dihinggapi lalat plus rasa buahnya manis. sukur2 dapet yang warna buahnya cantik juga.

2. Taat Pada Suami
Tuh liat! masa istri disuruh nurut nurut aja sama suami!! ga adil banget kan?? adil banget laah gaaan!! suami tuh juga punya kewajiban lebih nurutin ibunya 3 kali lebih utama ketimbang bapaknya

3. Warisan
Wanita kok warisanya lebih sedikit?? gimana nih?? ngajak ribut di pengadilan nih? ga usah gaan!! ademin dulu kepalanya tuh... coba pikir deh... di islam tuh harta warisan yang diterima aganwati tuh jadi punya aganwati sendiri, sedang yang diterima para agan, harus dipake buat menghidupi anak bini..... plus selama berumah tangga para agan harus bekerja membanting tulang dan hasil kerjanya semua buat menghidupi anak bini juga kan?? 

 4. Hamil dan Melahirkan
Ga pengen punya anak ah!! ga enak banget hamil, melahirkan, nyusuin anak lagi!! males banget!! kok kayak gitu gan?? tau ga, waktu wanita hamil dan melahirkan tuh seluruh malaikat dan makhluk Allah di muka bumi mendoakan, dan kalo maeninggal waktu melahirkan.. insya Allah syahid gan
5. Tanggung Jawab di Akhirat
Di akhirat kelak, seorang lelaki akan ditanyai tanggung jawab terhadap 4 wanita gan, yaitu : Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. jadi, bagi seorang aganwati tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya. 
 
6. Surga
Aganwati boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu : salat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya. btw kalo agan2 mau masuk ke satu pintu surga tertentu, agan harus melakukan dulu amal di pintu surga itu...


7. Jihad
Agan2 wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi aganwati jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka aganwati bakal nerima pahala setara seperti pahala agan2 yang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata
Islam memang agama rahmatanlilalamin dengan semua ketentuan yang seadil-adilnya ditetapkan oleh Allah SWT. Hanya dengan keimanan yang kuat nalar kita mampu mempercayainya bukan dengan logika atau dengan perasaan.:D



Thanks buat Agan ParaPejuang yang udah share trit yang sangat bermutu ini...


Jumat, 28 Mei 2010

Indonesia dalam Imajinasiku oleh haniefah nooresa

 Teman2 Blogger disalahsatu situs jejaringan sosial milik teman saya tertulis suatu note yang menurut saya sangat indah dari sisi imajinasi tentang indonesia. Note ini ditulis oleh teman satu kampus saya bernama Haniefah Nooresa dan saya ingin menampilkan note ini untuk teman-teman blogger.

Di suatu pagi aku terbangun, kudapati mentari tersenyum cerah.

Ku siapkan sarapan untuk 4 buah hatiku. Kuseduh susu coklat dengan air hangat. Kusiapkan potongan buah segar yang kubeli di pasar subuh tadi.

“Aku ingin segera bertemu ibu dan bapak guru, mereka sering bercerita tentang masa lalu mereka yang mengharukan. Aku suka itu, Bu. Aku ingin tau, kenapa negeriku bisa menjadi Negara terkaya pertama di Asia Tenggara padahal dulu ketika mereka kecil, negeri ini adalah Negara yang paling tinggi korupsinya.”

Si sulung yang kini berusia 15 tahun bercerita sambil menikmati sarapan dengan lahap. Rasa ingin tahunya yang sangat tinggi membuatku kadang kewalahan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kritisnya yang tentu harus dikemas dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh anak seusianya.

“Negeri kita ini banyak mengalami perubahan, Nak. Dulu ketika ibu seusiamu, Negara kita ini masih dianggap Negara yang miskin dan diremehkan oleh banyak Negara kaya di belahan dunia bagian barat. Banyak sekali orang-orang miskin kelaparan yang tidak terjangkau oleh para penguasa Negara. Mereka sibuk memperkaya diri dengan sistem ekonomi yang membuat orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin. Kamu boleh menanyakan tentang ini kepada gurumu yang mendalami ilmu social. Dia akan menerangkan kepadamu, bagaimana system ekonomi sebuah Negara itu sangat mempengaruhi keberlangsungan Negara tersebut secara keseluruhan.”

“Lalu kenapa sekarang semakin membaik, bu?” pertanyaan polos kembali kudapatkan.

“Semua itu adalah proses, Nak. Rekan-rekan ibu dulu ketika sedang bersekolah di perguruan tinggi memiliki kinginan yang kuat untuk mengubah Negara kita menjadi lebih baik. Didasari dengan kecintaan kita terhadap Negara kita juga kesadaran bahwa banyak sekali sumber daya alam yang dimiliki oleh Negara kita. Kamu pasti sudah mengerti bahwa kekayaan yang berada didalam pulau di negeri kita ini nilainya sangat tinggi. Itu yang akhirnya membuat kita memiliki tekad untuk mengembangkannya. Satu hal yang saat itu menjadi permasalahan adalah kondisi politik yang tidak stabil. Selain yang seperti kamu katakan tadi, bahwa negeri kita adalah Negara yang menduduki peringkat yang tinggi dalam korupsi, kepentiangan pribadi yang bermunculan di pemerintahan juga adalah hal yang saat itu menjadi sorotan. Banyaknya trik-trik politik yang kadang tidak mementingkan rakyat, bahkan cenderung membohongi rakyat. Tapi tidak semua orang seperti itu, Nak. Mereka adalah sebagian kecil yang pada akhirnya tergilas oleh nilai-nilai kebaikan yang semakin lama semakin bermunculan di negeri kita ini. Itulah yang akhirnya membuat kita menjadi seperti ini sekarang. Kamu boleh tanyakan lagi pada gurumu, mungkin mereka masih sangat ingat bagaimana semua perubahan itu terjadi.”

Diskusi pagi hari ditutup dengan ajakan sang ayahanda untuk segera berangkat sekolah. Tak lupa mereka mencium tanganku dan bergegas menghampiri 3 buah sepeda yang siap mengantarkan anak-anak masa depan menuju ke tempat yang menjadi tonggak pendidikan. Bahagia terpancar dari wajah mereka. Si sulung membonceng suamiku menuju halte terdekat. Ia juga harus bergegas agar tidak didahului oleh mahasiswanya. Ia tidak pernah ingin menggunakan kendaraaan pribadi untuk mengantarkan dirinya sendiri ke tempat tujuannya. Satu-satunya mobil pribadi yang kami miliki hanya digunakan jika kami pergi bersama atau ke luar kota untuk berlibur.
Sistem transportasi sekarang sudah cukup baik. Pemerintah semakin banyak menciptakan alat transportasi masal untuk digunakan oleh warganya, terutama di ibukota yang notabene memiliki tingkat kepadatan yang cukup tinggi. Kesadaran untuk menjaga lingkungan dengan mengurangi bahan bakar yang mengandung emisi semakin membaik. Rasa gengsi untuk menggunakan transportasi masal pun sudah mulai menurun di kalangan eksekutif. Tidak ada lagi kemacetan yang menyebabkan meningkatnya tingkat ke-stress-an masyarakat. Setiap pagi selalu diiringi oleh senyuman bahagia di wajah semua orang yang memulai aktivitasnya.

Disamping profesinya sebagai konsultan, suamiku juga seorang dosen.” Karena ku yakin bahwa salah satu keberhasilan sebuah Negara ada di sistem pendidikannya, maka aku pun harus menjadi bagian dari mereka.” Ujarnya beberapa tahun silam ketika memutuskan untuk mengabdi di salah satu perguruan tinggi swasta.
Hal itu pula yang menyemangatiku untuk menciptakan rumah kedua bagi anak usia dini yang kini berada tepat disamping rumahku. Harapanku dengan adanya pendidikan sebelum memasuki usia sekolah, orang tua dari anak-anak kecil itu sudah mengetahui bakat bawaan dari lahir mereka sehingga arahan minatnya dapat disesuaikan dan mencapai hasil yang maksimal. Tidak akan ada lagi paksaan untuk memahami mata pelajaran eksakta bagi mereka yang mencintai musik. Semua pengajaran diarahkan pada minat dan bakatnya, bukan hanya kemampuan untuk mendapatkan nilai dengan grade A, seperti yang kualami pada zamanku dulu.

Aku terdiam sejenak. Mengingat masa mudaku yang penuh dengan dinamika. Mempertahankan idealisme ternyata tidak semudah mengatakannya. Tidak perlu menjadi bagian yang besar dari sebuah perubahan. Berbuatlah, meskipun hanya untuk sesuatu yang kecil.

Karena ternyata itu adalah aku, juga kalian.

Indonesia pada 2030.


Ditulis dalam rangka memaknai 12 tahun reformasi dan 102 tahun kebangkitan nasional,
Untuk Indonesia yang lebih baik.
Mei 2010.

Rabu, 17 Maret 2010

Pandangan Tokoh-Tokoh Dunia terhadap Nabi Muhammad SAW

Sebagian besar dari kita tidak banyak yang tahu betapa pengaruh Rasulullah sangat besar tidak hanya di bidang agama tapi juga diberbagai bidang seperti Ekonomi,Politik,Pertahanan,Keluarga,bisnis, sistem hukum,pendidikan dan strategi mililiter. Namun pengaruh ini telah dicermati oleh berbagai Tokoh-tokoh intelektual di dunia. Berikut Kutipan-kutipan mengenai pandangan mereka terhadap Rasulullah :
*akan terus di update seiring TS menemukan informasi baru

1. Mahatma gandhi

"Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersehajaan, kehati2an Muhammad serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya,tekadnya, pengabdiannya, serta keyakinannya terhadap Tuhan dan tugasnya.

2. Sir George Bernard Shaw


"Saya yakin apabila orang semacam Muhammad memegang kekuasaaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan, sedemikian hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan di dunia : Ramalanku, keyakinan yang dibawanya akan diterima di Eropa di masa datang dan memang ia telah mulai diterima di Eropa saat ini"

3. Lamartine, Histoire De La Turque.Paris Vol II.Hal.276-277


"Philosopher, Orator, Apostle, Legislator, Warrior, Conqueror of ideas, restorer of rational dogmas, of a cult without images, the founder of twenty terrestrial empires and of one spiritual empire, that is Muhammad. As Regards all the standars by Which human Greatness may be measured, we may well ask, Is there any Man Greater than he?"

4. Prof.K.S Ramakhrisna Rao


"He hadn't studied philosophy in the school of athens or Rome,Persia,India or China, yet he could proclaim the highest truths of eternal value to mankind. Unlettered Himself, he could yet speak with an eloquence and fervor which moved to tears of ecstasy. Born an orphan and blessed with no worldly goods, He was Loved by all. He Had studied at no military academy; yet he could organize his forces against tremendous odds and gained victories through the moral forces which he marshaled. Gifted men with a genious for preaching among the rarest kind in the world. Descartes included the perfect preacher among the rarest kind in the world"

5. Collin dan Moores dan Zaleznik

"The act of entrepeneurship is an act patternd after modes of coping with early childhood experience"

6. Sir Charles Archibald Hamilton

"Islam teaches the inherent sinlessness of man. It teaches that man and Woman have come from same essence, posses the same soul and have equipped with equal capabilities for intellectual,spiritual and moral attainments"

7. MICHAEL H. HART (THE 100: A RANKIN G OF THE MOST INFLUENTIAL PERSONS IN HISTORY, New York, 1978)


Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran sekular maupun agama.

8. PROF. (SNOUCK) HURGRONJE


Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan persaudaraan manusia di atas pondasi yang universal yang menerangi bagi bangsa lain. Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di dunia yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya mewujudkan ide persatuan bangsa-bangsa. Dunia telah banyak mengenal konsep ketuhanan, telah banyak individu yang hidup dan misinya lenyap menjadi legenda. Sejarah menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang menyamai bahkan sebagian dari apa yang Muhammad capai. Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk satu tujuan: menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad atau pengikutnya tidak pernah dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau reinkarnasi Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan dia selalu sejak dahulu sampai saat ini menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai seorang pesuruh yang dipilih Tuhan

9. THOMAS CARLYLE in his HEROES AND HEROWORSHIP


(Betapa menakjubkan) seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua decade. “Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. S esosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang Pencipta Dunia.“Diantara aib terbesar yang ada hari ini ialah bahwa seorang cendekiawan menerima begitu saja ucapan seseorang yang mengatakan bahwa Islam adalah bohong dan Muhammad adalah penipu.

10. EDWARD GIBBON and SIMON OCKLEY speaking on the profession of ISLAM write:


Saya percaya bahwa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya adalah pengakuan kebenaran Islam yang simpel dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi tidak pernah berubah menjadi pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telah memberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal dan agama


11. SAROJINI NAIDU, penyair terkenal India (S. Naidu, IDEALS OF ISLAM, vide Speeches & Writings, Madras, 1918, p. 169):


Inilah agama pertama yang mengajarkan dan mempraktekkan demokrasi; di setiap masjid, ketika adzan dikumandangkan dan jemaah telah berkumpul, demokrasi dalam Islam terwujud lima kali sehari ketika seorang hamba dan seorang raja berlutut berdampingan dan mengakui: Allah Maha Besar… Saya terpukau lagi dan lagi oleh kebersamaan Islam yang secara naluriah membuat manusia menjadi bersaudara.

12. DIWAN CHAND SHARMA:


Muhammad adalah sosok penuh kebaikan, pengaruhnya dirasakkan dan tak pernah dilupakan orang-orang terdekatnya. (D.C. Sharma, THE PROPHETS OF THE EAST, Calcutta, 1935, pp. 12)

13.James A. Michener, “Islam: The Misunderstood Religion,” in READER’S DIGEST (American edition), May 1955, pp. 68-70.


Muhammad, seorang inspirator yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 masehi dalam masyarakat Arab penyembah berhala. Yatim semenjak kecil dia secara khusus memberikan perhatian kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta hamba sahaya dan kaum lemah. Di usia 20 tahun, dia sudah menjadi seorang pengusaha yang sukses, dan menjadi pengelola bisnis seorang janda kaya. Ketika mencapai usia 25, sang majikan melamarnya. Meski usia perempuan tersebut 15 tahun lebih tua Muhammad menikahinya dan tetap setia kepadanya sepanjang hayat sang istri. Seperti halnya para nabi lain, Muhammad memulai tugas kenabiannya dengan sembunyi2 dan ragu2 karena menyadari kelemahannya. Tapi Baca adalah perintah yang diperolehnya, -dan meskipun sampai saat ini diyakini bahwa Muhammad tidak bisa membaca dan menulis dan keluarlah dari mulutnya satu kalimat yang akan segera mengubah dunia: Tiada tuhan selain Allah. “Dalam setiap hal, Muhammad adalah seorang yang mengedepankan akal. Ketika putranya, Ibrahim, meninggal disertai gerhana dan menimbulkan anggapan ummatnya bahwa hal tersebut adalah wujud rasa belasungkawa Tuhan kepadanya, Muhammad berkata: Gerhana adalah sebuah kejadian alam biasa, adalah suatu kebodohan mengkaitkannya dengan kematian atau kelahiran seorang manusia. “Sesaat setelah ia meninggal, sebagian pengikutnya hendak memujanya sebagaimana Tuhan dipuja, akan tetapi penerus kepemimpinannya (Abu Bakar-pen.) menepis keinginan ummatnya itu dengan salah satu pidato relijius terindah sepanjang masa: Jika ada diatara kalian yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa ia telah meninggal. Tapi jika Tuhan-lah yang hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia hidup selamanya. (Ayat terkait: Q.S. Al Imran, 144 – pen.)

14. W. Montgomery Watt, MOHAMMAD AT MECCA , Oxford , 1953, p. 52.


Kesiapannya menempuh tantangan atas keyakinannya, ketinggian moral para pengikutnya, serta pencapaiannya yang luar biasa semuanya menunjukkan integritasnya. Mengira Muhammad sebagai seorang penipu hanyalah memberikan masalah dan bukan jawaban. Lebih dari itu, tiada figur hebat yang digambarkan begitu buruk di Barat selain Muhammad

15.Annie Besant, THE LIFE AND TEACHINGS OF MUHAMMAD, Madras , 1932, p. 4.


“Sangat mustahil bagi seseorang yang memperlajari karakter Nabi Bangsa Arab, yang mengetahui bagaimana ajarannya dan bagaimana hidupnya untuk merasakan selain hormat terhadap beliau, salah satu utusan-Nya. Dan meskipun dalam semua yang saya gambarkan banyak hal-hal yang terasa biasa, namun setiap kali saya membaca ulang kisah-kisahnya, setiap kali pula saya merasakan kekaguman dan penghormatan kepada sang Guru Bangsa Arab tersebut.”

16.Bosworth Smith, MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM, London , 1874, p. 92.

Dia adalah perpaduan Caesar dan Paus; tapi dia adalah sang Paus tanpa pretensinya dan seorang caesar tanpa Legionnaire- nya: tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa istana, tanpa pengahasilan tetap; jika ada seorang manusia yang pantas untuk berkata bahwa dia-lah wakil Tuhan penguasa dunia, Muhammad lah orang itu, karena dia memiliki kekuatan meski ia tak memiliki segala instrument atau penyokongnya.

17.John William Draper, M.D., L.L.D., A History of the Intellectual Development of Europe, London 1875, Vol.1, pp.329-330


Empat tahun setelah kematian Justinian, pada 569 AD, telah lahir di Mekkah Arabia seorang manusia yang sangat besar pengaruhnya terhadap ummat manusia

18.John Austin, “Muhammad the Prophet of Allah,” in T.P.. ’s and Cassel ’s Weekly for 24th September 1927 .


Dalam kurun waktu hanya sedikit lebih dari satu tahun, ia telah menjadi pemimpin di Madinah. Kedua tangannya memegang sebuah tuas yang siap mengguncang dunia.

19.Professor Jules Masserman


Pasteur dan Salk adalah pemimpin dalam satu hal (intelektualitas- pen). Gandhi dan Konfusius pada hal lain serta Alexander, Caesar dan Hitler mungkin pemimpin pada kategori kedua dan ketiga (reliji dan militer pen.). Jesus dan Buddha mungkin hanya pada kategori kedua. Mungkin pemimpin terbesar sepanjang masa adalah Muhammad, yang sukses pada ketiga kategori tersebut. Dalam skala yang lebih kecil Musa melakukan hal yang sama

20. Will Durant, sejawaran AS, dalam dua buku sejarahnya


“Kita harus katakan bahwa Muhammad adalah tokoh sejarah terbesar.Ketika memulai dakwahnya, negeri Arab adalah sebentang padang pasir kering dan kosong, yang di beberapa kawasannya dihuni oleh sejumlah kaum Arab penyembah berhala. Jumlah mereka kecil tapi perselisihan diantara mereka sangat banyak.Akan tetapi ketika beliau wafat, penduduk Arab ini pula telah muncul sebagai umat yang bersatu dan kompak. Beliau menghapus segala macam khurafat dan fanatisme dan menyuguhkan sebuah agama dyang sederhana tapi kokoh dan terang benderang yang dibangun di atas dasar keberanian dan kemuliaan. Kitab beliau adalah Al-Quran dan tak ada kitab lain yang mampu menandinginya dari segi kekuatan pengaruh dan daya tariknya.”

21. John Diven Port, cendekiawan inggris

“Dari segi keindahan dan kebaikan watak dan perilaku, Muhammad memiliki keistimewaan yang sangat tinggi. Mereka yang tidak memiliki watak-watak seperti inilah yang memandang beliau sebagai sesuatu yang tak bernilai.

22. Gustav Lebbon, cendekiawan perancis


Dalam bukunya “Peradaban Islam dan Arab”, menulis, “Jika kita ingin kita ingin mengukur kehebatan tokoh-tokoh besar dengan karya-karya dan hasil kerjanya, maka harus kita katakan bahwa diantara seluruh tokoh sejarah, Nabi Islam adalah manusia yang sangat agung dan ternama. Meskipun selama 20 tahun, penduduk Makkah memusuhi Nabi sedemikian kerasnya, dan tak pernah berhenti mengganggu dan menyakiti beliau, namun pada saat Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah), beliau menunjukkan puncak nilai kemanusiaan dan kepahlawanan dalam memperlakukan warga Makkah. Beliau hanya memerintahkan agar patung-patung di sekitar dan di dalam Ka’bah dibersihkan. Hal yang patut diperhatikan dalam kepribadian beliau ialah bahwa sebagaimana tidak pernah takut menghadapi kegagalan, ketika memperoleh kemenangan pun beliau tidak pernah menyombong dan tetap menunjukkan sikapnya yang lurus.”


Mudah2an Kita semua dapat mengambil hikmah dari seorang suri tauladan yang baik dari Nabi Muhammad SAW. Nabi tidak pernah sekalipun menginginkan umatnya mengagung-agungkan beliau seperti perkataan beliau

"Janganlah kalian terlalu mengagung-agungkan aku...sesungguhnya aku ini manusia biasa putra seorang wanita Makkah yang memakan daging yang dikeringkan (Lauk Sederhana). Panggilah aku Rasulullah dan hamba Allah"

Beliau BerJalan diatas pasir, membawa barang dagangannya,menjahit pakaiannya yang sobek,memotong daging serta menyuapkan sayuran didapur.Beliau juga merasakan apa yg pernah kita rasakan rasa cemasdan harap miskin dan kaya , merasakan kekalahan dan kesedihan. Tubuhnya tidak terdiri dari Besi tetapi daging dan tulang biasa.

Yang Beliau Inginkan hanyalah kita sebagai umatnya senantiasa Taat Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Menjalankan hidup sesuai dengan Al Quran dan hadis.

Mudah2an informasi ini menggugah kita umat muslim bahwa Rasul kita bukan hanya teladan dalam hal agama tapi menyeluruh dalam semua sisi kehidupan yang patut kita teladani.

Mudah2an Informasi ini juga menambah informasi bagi umat non muslim bahwa Islam bukan agama radikal,terorisme dan lain2..

Sumber : - Buku The Super Leader The Super Manager Muhammad SAW karya Dr.Muhammad Syafii Antonio,M.Ec.
             - ayruel.wordpress.com
            

Jumat, 26 Februari 2010

Kisah Si Penjual Tahu

KOMPAS.com- Pak Mamat, begitu dia biasa disapa, adalah penjaja tahu goreng keliling yang sering berjualan di Stasiun Kota, Jakarta Barat. Pekerjaan ini dilakoninya sejak tahun 1982.
Pria berusia 64 tahun ini menjadi tukang tahu goreng keliling untuk menghidupi istri dan anak bungsunya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. "Anak saya enam dan sudah ada yang berkeluarga." ujarnya saat ditemui, Rabu (24/02/2010) kemain.

Pekerjaan ini dilakoninya setelah ia berhenti menjadi kuli panggul di Glodok. Profesi sebagai kuli panggul dijalaninya sejak tahun 1977-1982. Karena kondisi fisiknya sudah tidak kuat lagi, dia memutuskan berhenti menjadi kuli panggul.

"Kaki saya sudah sering sakit. Lebih baik jualan tahu, sehari jualan sehari istirahat." ungkapnya sambil menunjukkan kakinya yang sering sakit jika berjalan jauh. Pendapatan yang diperolehnya tidak pasti. Jualannya kadang habis, kadang sisa. Setiap hari dia membeli 300 potong tahu langsung dari pabrik di daerah Serpong. Kemudian dengan berbekal wajan dan kompor minyak, pria bertubuh kecil itu menumpang kereta untuk menjajakan dagangannya dari stasiun Serpong, stasiun Tanah Abang hingga Stasiun Kota.

"Kalau tidak habis (dagangannya), saya keliling lagi keluar dari stasiun Kota." ungkap pria yang kadang berjualan hingga pukul 01.00 dini hari. Demi mencari sesuap nasi, tubuh rentanya yang dibalut kemeja kusam pun harus rela hilir mudik sendirian menjajakan tahu. "Anak saya sudah bekerja semua dan sibuk urus keluarganya, jadi tak bisa bantu saya," kata warga Gunung Sindur, Serpong ini sambil kewalahan melayani pembeli.

Jumat, 19 Februari 2010

Metode Pengajaran Berbagai Guru

Metode agar “siswa betah belajar”
Ernawati punya cara agar anak didiknya menyenangi materi yang ia ajarkan, bertahan di kelas dan menerima pelajaran dengan tidak terpaksa. “Kami menerapkan best practice (pengalaman terbaik)” ucap guru biologi Sekolah Menengah Pertama Negeri(SMPN) 6 Surabaya. Metode ini menggabungkan antara teori dan praktik bukan sekedar doktrinisasi teori semata jadi adanya pengembangan pikiran bagi para siswa. Cara lama yakni guru berbicara didepan kelas dan murid mendengarkan sudah tak efektif.

Saat Pelajaran Biologi, Erna mengajak siswa ke taman dan membuat kelompok-kelompok kecil. Masing-masing kelompok merancang penelitian photosynthesis. Hasilnya di diskusikan dan dibandingkan dengan teori yang ada. Dengan metode ini, para siswa akan menemukan hal-hal baru yang kemudian didiskusikan didalam kelompok, hasilnya dicatat dan ditarik kesimpulan, kemudian dibandingkan dengan teori yang ada dalam buku. Metode ini menggeser metode “HAFALAN” memang disadari tidak mampu mengembangkan diri siswa karena hanya sebatas “hafal” bukan “paham”. Selain best practice, rupanya Ernawati membiasakan agar siswa mencintai tanaman dan memelihara lingkungan agar tetap hijau sehingga menghasilkan udara yang bersih.

Seraya dengan ernawati, Pudjati , guru PPKN di sekolah yang sama, menerapkan metode-metode baru pada siswa kelas delapan dan sembilannya. Beliau menggunakan metode diskusi kelompok kceil, reading gate dan kartu sortir. Siswa dibagi dalam kelompok kecil kemudian diminta membaca salah satu materi dalam buku. Buku tersebut kemudian diambil dan siswa diberi kartu sortir. Setelah setiap kelompok mendapatkan kartu sortir, guru memberikan pertanyaan seputar materi yang dibaca dibuku. Siswa menjawab melalui kartu-kartu yang dibagikan. Jawaban yang paling tepat dinyatakan sebagai pemenang. “Saat kelompok A membacakan jawaban dan ternyata jawabannya dibantah oleh kelompok B dengan jawaban akurat, maka kelompok B dinyatakan sebagai pemenangnya. Dalam Metode ini siswa diajak untuk berani mengutarakan pendapat hasil dari diskusi kelompok dan belajar memahami perbedaan pendapat.

Sementara itu di SMP Negeri 12 Surabaya, seorang guru seni music dan tari bernama Yuli Setyowati menerapkan metode learning together. Di dalam kelas, beliau meminta siswanya mengapresiasi sebuah tarian terutama tarian setempat ; Tari Remo bukan sekadar menghafalnya. Siswa selalu diminta untuk mengapresiasi, Keunikan tari itu darimana? Bagimana tata busana,tata rias,gerakan dan musiknya. Siswa bebas berpendapat dan berdiskusi. Guru tidak hanya menilai hasil tapi juga menghargai proses. Peran Guru tetap dominan tapi siswa justru terkesan belajar mandiri sehingga memahami karakter sebuat tarian. Menurut salah seorang murid, metode ini membuat dirinya memahami makna sebuah tarian. Di akhir semester, para siswa diminta untuk membuat sebuah tari kreasi mereka sendiri disertai dengan penjelasan makna tiap gerakan.

Makna apa yang dapat kita tarik dari berbagai metode ini?
1. Belajar itu adalah sebuah kesenangan bukan sebuah momok yang membuat stress. Doktrinisasi tanpa mengembangkan pikiran murid seperti kenapa ini harus begitu kenapa klo melakukan ini hasilnya itu atau singkatnya tidak diberikan alasan kenapa harus mempelajari sesuatu(makna) maka pembelajaran hanya sebatas teori,hafalan dan nilai yang dalam beberapa waktu bakal hilang seiring semakin tingginya tingkat pendidikan.

2. Guru dan murid bukan hubungan satu arah yakni sebatas guru menjelaskan dan murid mendengarkan Tapi lebih kepada guru sebagai sumber informasi yang bergerak( tidak hanya didalam kelas tapi juga diluar kelas) dan murid sebagai pencari informasi yang aktif( berdiskusi dengan teman sejawat sehingga muncul pertanyaan)

3. Murid tidak dibedakan sebagai orang bodoh dan pintar namun semua murid diposisikan sebagai orang yang haus akan informasi yang didapat dari penggabungan teori dan praktik.

Referensi : Republika edisi Jumat 19 februari

Jumat, 22 Januari 2010

Pidato 6 Menit dari seorang anak berumur 12 yang membungkam dunia

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental
Children Organization
Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12
dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga,
Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk
bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda
sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di
sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan
masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum
atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi
semua generasi yg akan datang.

Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia
yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat
yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan
habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena
berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena
saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa
tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker.
Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu
persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar
binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan
burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal
tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini
ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap
bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua
pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki
semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa
anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai
asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang
telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di
tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak
tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota
perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah
ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi
- dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua
adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih
dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi
udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan
tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita
semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu
untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak
ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami
membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang.
Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi
dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk
kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan
dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda,
komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami
menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah
satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku
kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan
makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih
sayang " .

Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun,
bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih
begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia
sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan
yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari
anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak
yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau
pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua
uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat
kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa
indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk
berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan
orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang
kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk
berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang
anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda
melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah
yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua
seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan
mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang
terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari
segalanya.”

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut
kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda
semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena
perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari.
Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya
menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

Selasa, 19 Januari 2010

Keindahan Sumatra Dipamerkan Mahasiswa Ceko Selasa, 12 January 2010 01:59 WIB

Jakarta, (tvOne)
Para alumni penerima Beasiswa Darmasiswa dari Ceko mempromosikan keindahan pulau Sumatra melalui pameran foto yang diselenggarakan di Galeri Samson di kota Rakovnik, Ceko. Pameran foto tersebut berlangsung 9 Januari 2010 – 6 Februari 2010.
Keterangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Praha seperti dilansir VIVAnews mengungkapkan, bahwa foto-foto yang menceritakan kehidupan di Sumatra tersebut hasil karya Jana Cermakova, Jana Klapova, Jan Kautecky. Mereka mengabadikan gambar-gambar itu selama belajar di Universitas Andalas, Padang, periode 2008-2009.

Pameran tersebut dibuka oleh Azis Nurwahyudi, Councellor Penerangan Sosial Budaya dan Pariwisata KBRI Praha, Sabtu (9/1). Dalam kesempatan tersebut, disampaikan ucapan terima kasih kepada para alumni Darmasiswa yang turut aktif mempromosikan Indonesia di berbagai kota di Ceko.

KBRI Praha selalu mendorong setiap kegiatan yang dilakukan oleh alumni Darmasiswa, karena kegiatan seperti ini akan semakin mendekatkan hubungan antara Indonesia dan Ceko. Azis juga mempromosikan Beasiswa Darmasiswa yang saat ini masih dibuka pendaftarannya, sekaligus membagikan formulir untuk melamar beasiswa tersebut.

Jana Cermakova yang memotori  pameran mengatakan, bahwa kegiatan ini ditujukan untuk mempromosikan Indonesia, khususnya Sumatra dimana mereka dulu belajar Bahasa Indonesia di Padang. Mereka turut prihatin dengan musibah yang baru-baru ini menimpa teman-teman mereka di kota itu. Maka, hasil penjualan foto sepenuhnya akan disumbangkan ke Padang melalui Yayasan Andalas yang mereka dirikan di Rakovnik.

Foto yang dipamerkan dibagi dalam beberapa bagian, seperti kehidupan masyarakat di Padang, keindahan alam di Sumatra Barat dan foto-foto kegiatan budaya di daerah itu. Untuk melengkapi pameran, selain foto juga dipamerkan batik karya Jack Simanjuntak. Para pengunjung yang sore itu memadati Galeri Samson tampak tertarik dengan foto-foto yang mereka nilai eksotik tersebut. Mereka membaca setiap keterangan yang menyertai gambar dengan seksama.

Mereka juga bertanya kepada ketiga siswa tersebut tentang pengalaman mereka selama di Indonesia, yang dijawab oleh Jana Klapova sangat mengesankan. Bahkan dirinya mengatakan, ingin kembali berkunjung ke Padang. Mereka juga memamerkan kemampuan berbahasa Indonesia kepada pengunjung yang hadir pada pembukaan pamera sore itu.
Untuk lebih mendekatkan masyarakat kota Rakovnik dengan Indonesia, ditampilkan juga tari Rantak dan Bajidor Kahot oleh Sanggar Tari Sekar Melati, binaan KBRI Praha dan disuguhkan aneka makanan kecil khas Indonesia.

Sukses lah dari hal yang kecil

 "Hai jam, sanggupkah kamu bekerja berdetak sebanyak 31.536.000 kali dalam setahun?" Jam tersebut merasa keberatan karena dia akan merasa tidak sanggup dengan beban yang begitu banyak. Maka pembuat jam kembali menawarkan, "Bagaimana kalau sebanyak 86.400 kali dalam sehari?". Karena dirasa beban masih berat, jam masih menolak hal tersebut. Kembali pembuat jam menawar "Bagaimana jika 3.600 dalam satu jam saja?". Jam masih saja merasa akan kecapekan bila harus berdetak selama 3.600 kali dalam satu jam.

Maka akhirnya pembuat jam pun memberikan pilihan terakhir, "Bagaimana kalau satu kali saja tiap satu detik?" Jam merasa, hal ini tidaklah berat dan iapun menyanggupinya. Akhirnya jam itu pun dibuat sampai jadi. Setiap detik jam itu berdetak, dan dalam setahun ia telah berdetak sebanyak 31.536.000 kali.

Demikian pula dalam hidup, kita juga tidak mungkin bisa langsung membuat sesuatu yang besar dan megah, pekerjaan yang hebat, atau sebuah kerajaan bisnis yang luar biasa. Tetapi kita harus melangkah satu demi satu, setiap jam, setiap hari, setiap minggu. Kalau Anda tidak bisa membuat sesuatu yang besar, maka cobalah untuk membuat satu hal kecil yang sukses dan baru dilanjutkan dengan beberapa hal yang lain.

Kalau Anda tidak sanggup membuat satu terobosan besar, maka buatlah rencana pekerjaan selama satu tahun. Kalau hal itu masih dirasa berat, cobalah untuk mengerjakan pekerjaan Anda pada hari ini dengan sebaik-baiknya dan ulangi lagi keesokan harinya. Dengan demikian, anda akan melalui hari demi hari yang dalam satu atau dua tahun ke depan usaha Anda akan menjadi sukses. Karena setiap hari Anda bekerja sungguh-sungguh hanya untuk hari itu.