Jumat, 22 Januari 2010

Pidato 6 Menit dari seorang anak berumur 12 yang membungkam dunia

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental
Children Organization
Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12
dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga,
Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk
bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda
sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di
sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan
masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum
atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi
semua generasi yg akan datang.

Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia
yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat
yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan
habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena
berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena
saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa
tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker.
Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu
persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar
binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan
burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal
tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini
ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap
bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua
pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki
semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa
anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai
asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang
telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di
tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak
tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota
perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah
ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi
- dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua
adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih
dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi
udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan
tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita
semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu
untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak
ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami
membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang.
Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi
dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk
kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan
dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda,
komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami
menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah
satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku
kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan
makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih
sayang " .

Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun,
bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih
begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia
sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan
yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari
anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak
yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau
pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua
uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat
kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa
indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk
berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan
orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang
kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk
berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang
anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda
melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah
yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua
seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan
mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang
terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari
segalanya.”

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut
kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda
semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena
perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari.
Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya
menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

Selasa, 19 Januari 2010

Keindahan Sumatra Dipamerkan Mahasiswa Ceko Selasa, 12 January 2010 01:59 WIB

Jakarta, (tvOne)
Para alumni penerima Beasiswa Darmasiswa dari Ceko mempromosikan keindahan pulau Sumatra melalui pameran foto yang diselenggarakan di Galeri Samson di kota Rakovnik, Ceko. Pameran foto tersebut berlangsung 9 Januari 2010 – 6 Februari 2010.
Keterangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Praha seperti dilansir VIVAnews mengungkapkan, bahwa foto-foto yang menceritakan kehidupan di Sumatra tersebut hasil karya Jana Cermakova, Jana Klapova, Jan Kautecky. Mereka mengabadikan gambar-gambar itu selama belajar di Universitas Andalas, Padang, periode 2008-2009.

Pameran tersebut dibuka oleh Azis Nurwahyudi, Councellor Penerangan Sosial Budaya dan Pariwisata KBRI Praha, Sabtu (9/1). Dalam kesempatan tersebut, disampaikan ucapan terima kasih kepada para alumni Darmasiswa yang turut aktif mempromosikan Indonesia di berbagai kota di Ceko.

KBRI Praha selalu mendorong setiap kegiatan yang dilakukan oleh alumni Darmasiswa, karena kegiatan seperti ini akan semakin mendekatkan hubungan antara Indonesia dan Ceko. Azis juga mempromosikan Beasiswa Darmasiswa yang saat ini masih dibuka pendaftarannya, sekaligus membagikan formulir untuk melamar beasiswa tersebut.

Jana Cermakova yang memotori  pameran mengatakan, bahwa kegiatan ini ditujukan untuk mempromosikan Indonesia, khususnya Sumatra dimana mereka dulu belajar Bahasa Indonesia di Padang. Mereka turut prihatin dengan musibah yang baru-baru ini menimpa teman-teman mereka di kota itu. Maka, hasil penjualan foto sepenuhnya akan disumbangkan ke Padang melalui Yayasan Andalas yang mereka dirikan di Rakovnik.

Foto yang dipamerkan dibagi dalam beberapa bagian, seperti kehidupan masyarakat di Padang, keindahan alam di Sumatra Barat dan foto-foto kegiatan budaya di daerah itu. Untuk melengkapi pameran, selain foto juga dipamerkan batik karya Jack Simanjuntak. Para pengunjung yang sore itu memadati Galeri Samson tampak tertarik dengan foto-foto yang mereka nilai eksotik tersebut. Mereka membaca setiap keterangan yang menyertai gambar dengan seksama.

Mereka juga bertanya kepada ketiga siswa tersebut tentang pengalaman mereka selama di Indonesia, yang dijawab oleh Jana Klapova sangat mengesankan. Bahkan dirinya mengatakan, ingin kembali berkunjung ke Padang. Mereka juga memamerkan kemampuan berbahasa Indonesia kepada pengunjung yang hadir pada pembukaan pamera sore itu.
Untuk lebih mendekatkan masyarakat kota Rakovnik dengan Indonesia, ditampilkan juga tari Rantak dan Bajidor Kahot oleh Sanggar Tari Sekar Melati, binaan KBRI Praha dan disuguhkan aneka makanan kecil khas Indonesia.

Sukses lah dari hal yang kecil

 "Hai jam, sanggupkah kamu bekerja berdetak sebanyak 31.536.000 kali dalam setahun?" Jam tersebut merasa keberatan karena dia akan merasa tidak sanggup dengan beban yang begitu banyak. Maka pembuat jam kembali menawarkan, "Bagaimana kalau sebanyak 86.400 kali dalam sehari?". Karena dirasa beban masih berat, jam masih menolak hal tersebut. Kembali pembuat jam menawar "Bagaimana jika 3.600 dalam satu jam saja?". Jam masih saja merasa akan kecapekan bila harus berdetak selama 3.600 kali dalam satu jam.

Maka akhirnya pembuat jam pun memberikan pilihan terakhir, "Bagaimana kalau satu kali saja tiap satu detik?" Jam merasa, hal ini tidaklah berat dan iapun menyanggupinya. Akhirnya jam itu pun dibuat sampai jadi. Setiap detik jam itu berdetak, dan dalam setahun ia telah berdetak sebanyak 31.536.000 kali.

Demikian pula dalam hidup, kita juga tidak mungkin bisa langsung membuat sesuatu yang besar dan megah, pekerjaan yang hebat, atau sebuah kerajaan bisnis yang luar biasa. Tetapi kita harus melangkah satu demi satu, setiap jam, setiap hari, setiap minggu. Kalau Anda tidak bisa membuat sesuatu yang besar, maka cobalah untuk membuat satu hal kecil yang sukses dan baru dilanjutkan dengan beberapa hal yang lain.

Kalau Anda tidak sanggup membuat satu terobosan besar, maka buatlah rencana pekerjaan selama satu tahun. Kalau hal itu masih dirasa berat, cobalah untuk mengerjakan pekerjaan Anda pada hari ini dengan sebaik-baiknya dan ulangi lagi keesokan harinya. Dengan demikian, anda akan melalui hari demi hari yang dalam satu atau dua tahun ke depan usaha Anda akan menjadi sukses. Karena setiap hari Anda bekerja sungguh-sungguh hanya untuk hari itu.