Sabtu, 10 Oktober 2009

Eksploitasi perempuan, Akibat dan Faktanya

RI Peringkat 3 Akses Situs Porno, Miyabi Terbanyak Dicari
Didi Syafirdi - detikNews

Jakarta - Indonesia menempati peringkat ketiga di dunia untuk pengakses situs pornografi. Bintang porno yang paling banyak dicari di negeri ini adalah Miyabi.

"Indonesia terus mengalami peningkatan sebagai pengakses situs porno internet. Berdasarkan internet pornography statistic, Indonesia menempati peringkat ketujuh dunia. Kondisi ini terus meningkat menjadi peringkat kelima pada 2007 dan menjadi yang ketiga pada 2009," ujar surveyor internet Pery Umar Farouk.

Pery menyampaikan hal itu sebagai ahli dari pemerintah dalam sidang uji materi UU 44/2008 tentang Pornografi di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2009).

Pengakses terbanyak situs porno, imbuh Pery, adalah daerah yang merupakan konsentrasi mahasiswa.

"Seperti Yogyakarta, Semarang, Bandung, Jakarta. Untuk tokoh-tokoh yang banyak diakses, Miyabi menempati peringkat satu selama 5 tahun berturut-turut sejak 2004. Sedangkan figur kedua aktris Hollywood Pamela Anderson," ungkap Pery.

Uji materi UU Pornografi ini diajukan oleh kumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) antara lain Gerakan Integrasi Nasional, Perserikatan Solidaritas Perempuan dan Majelis Adat Minahasa.  Mereka menilai Pasal 1 angka 1, Pasal 4 ayat 1, Pasal 10, Pasal 20, Pasal 23 bertentangan dengan UUD 1945.
(nwk/nrl)


Jadi merinding melihat berita diatas..mungkin IP anda atau pun saya ada dalam daftar diatas.Mari kita hentikan ekploitasi perempuan yang sudah sangat kebablasan ini. Tanpa kita sadari, ketika kita sering mengakses situs porno, rasa hormat kita terhadap perempuan tergerus sedikit demi sedikit. Tanpa kita sadari nafsu menjadi lapisan pertama saat kita melihat wanita. Dan tentunya wanita yang cerdas akan memahami pandangan dan hati kita saat terjadinya komunikasi atau sekadar sambil lalu.


Intinya jangan berlebihan dan lebih baik lagi kita menghentikan mengakses situs porno atau forum2 berisi bahan porno.


nemu artikel di bawah ini

JAKARTA - Peringatan keras bagi penghobi tayangan porno. Ahli bedah saraf dari San Antonio, AS, Donald Hilton Jr MD, membeberkan kerusakan otak karena kecanduan pornografi dalam diskusi memahami dahsyatnya kerusakan otak akibat kecanduan pornografi dan narkoba dari tinjauan kesehatan di Departemen Kesehatan kemarin.

Menurut pakar neuro science dari Metodist Speciality and Transplant Hospital San Antonio itu, sejatinya semua kecanduan (adiktif) berpengaruh terhadap kerusakan otak. Misalnya, kecanduan makanan (obesitas), judi, narkoba, maupun pornografi.

Hanya, tingkat kerusakan otak akibat kecanduan pornografi dinilai paling tinggi. Jika dibiarkan, hal itu bisa mengakibatkan penyusutan (pengecilan) otak. Ujung-ujungnya, terjadi kerusakan otak. Permanen dan tidaknya kerusakan tersebut bergantung intervensi medis yang dilakukan.

Hilton menyatakan, penyusutan otak bisa berangsur-angsur kembali normal asalkan dilakukan pengobatan secara intens. Setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun. Sebab, pada dasarnya, otak terus mengalami regenerasi jaringan. ''Dengan demikian, otak yang mengecil itu bisa kembali lagi. Namun, cepat atau lambatnya pemulihan tersebut bergantung kasus kecanduan yang diderita,'' ujarnya.

Kerusakan otak akibat kecanduan makanan (obesitas) maupun drugs cenderung lebih mudah diatasi ketimbang pornografi.

Menurut dia, ada perbedaan antara otak yang sudah kecanduan terhadap sesuatu dan yang tidak. Otak yang telanjur kecanduan memiliki mekanisme kontrol yang kecil terhadap rangsangan. Sebaliknya, otak yang belum kecanduan masih memiliki kontrol yang besar untuk mencegah perintah agar tidak kecanduan. ''Sehingga, masih bisa distop,'' cetusnya.

Berdasar hasil penelitian yang dilakukan Hilton bersama istrinya, di antara semua kasus kecanduan, pornografi merupakan salah satu yang tersulit. Bahkan melebihi kecanduan obat. Menurut dia, mayoritas anak maupun remaja mengonsumsi tayangan pornografi dari internet.

Lantaran masukan itu hanya datang satu arah atau tanpa melalui diskusi maupun saringan dari orang tua, anak cenderung menerima informasi tersebut secara mentah. Di AS, 10 persen anak muda mengakses situs pornografi.

Paparan materi pornografi secara terus-menerus dapat menyebabkan kecanduan (adiksi) yang pada akhirnya mengakibatkan jaringan otak mengecil dan fungsinya terganggu.

Dalam seminar mengenai dampak pornografi terhadap kerusakan otak di Jakarta, ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L. Hilton Jr, MD mengatakan bahwa adiksi mengakibatkan otak bagian tengah depan yang disebut Ventral Tegmental Area (VTA) secara fisik mengecil.

Penyusutan jaringan otak yang memproduksi dopamine (bahan kimia pemicu rasa senang) itu, menurut dia, menyebabkan kekacauan kerja neurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan.

"Pornografi menimbulkan perubahan konstan pada neorotransmiter dan melemahkan fungsi kontrol. Ini yang membuat orang-orang yang sudah kecanduan tidak bisa lagi mengontrol perilakunya," kata Hilton serta menambahkan adiksi pornografi juga menimbulkan gangguan memori.

Kondisi tersebut, ia menjelaskan, tidak terjadi secara cepat dalam waktu singkat namun melalui beberapa tahap yakni kecanduan yang ditandai dengan tindakan impulsif, ekskalasi kecanduan, desensitisasi dan akhirnya penurunan perilaku.

"Pornografi dapat merusak sel-sel otak, akibatnya perilaku dan kemampuan intelegensia akan mengalami gangguan," tambah Kepala Pusat Pemeliharaan, Peningkatan dan Penanggulangan Intelegensia Kesehatan H. Jofizal Jannis.

Ia menjelaskan, penurunan intelegensia secara langsung dan tidak langsung akan menurunkan produktivitas dan menurunkan indeks pembangunan sumber daya manusia.

Menurut Hilton, kerusakan otak akibat kecanduan pornografi adalah yang paling berat, lebih berat dari kecanduan kokain.

Namun demikian, kata dia, kini ada harapan kerusakan otak itu bisa dipulihkan hingga mendekati normal dengan berbagai metode penyembuhan.

Terapi yang dapat digunakan untuk memulihkan kerusakan otak akibat kecanduan, menurut dia, antara lain pemberian motivasi pribadi untuk memacu semangat penderita guna melepaskan diri dari kecanduan, dan penciptaan lingkungan yang aman bagi pecandu dengan menurunkan secara drastis aksesnya terhadap pornografi.

Selain itu, ia menambahkan, pembentukan kelompok pendukung dengan konselor dan terapis serta terapi peningkatan spiritualitas dampaknya juga sangat bermakna dalam upaya pemulihan.

"Penelitian menunjukkan spiritualitas agama apapun, akan mempercepat proses pemulihan," katanya.


Tidak ada komentar: